Banyak faktor seperti jumlah kendaraan, kecepatan, kondisi iklim dan faktor lain yang mempengaruhi harus dipertimbangkan dalam desain perkerasan. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi desain perkerasan jalan.
Perkerasan adalah struktur yang direkayasa yang digunakan sebagai jalan, landasan pacu, area parkir, dll. Transportasi darat atau permukaan adalah transportasi yang paling banyak digunakan di dunia. Jadi, konstruksi perkerasan harus dilakukan karena kuat dan tahan lama untuk umur desainnya.
Faktor yang Mempengaruhi Desain Perkerasan
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi desain perkerasan jalan. Faktor-faktor tersebut mungkin dari pembebanan, lingkungan, bahan yang digunakan dll. Yang adalah sebagai berikut.
1. Pengaruh Beban Roda pada Perkerasan
Beban roda pada perkerasan jalan merupakan faktor penting untuk menentukan ketebalan perkerasan yang akan diadopsi. Dengan memberikan ketebalan yang memadai, beban yang berasal dari roda tidak mempengaruhi tanah dasar. Beban roda bekerja pada titik tertentu di perkerasan dan menyebabkan deformasi. Jika kendaraan memiliki roda ganda pada satu sisi poros, maka ubah menjadi beban roda tunggal yang setara. Kendaraan roda ganda mengontrol tekanan kontak dalam batas.
2. Konfigurasi Gandar
As adalah bagian penting dari kendaraan yang memungkinkan roda berputar saat bergerak. Dengan menyediakan banyak gardan, kendaraan dapat membawa beban lebih banyak. Jadi, beban sumbu juga mempengaruhi desain perkerasan jalan. Dalam teori lapisan desain perkerasan lentur roda pada salah satu sisi as dianggap sebagai desain perkerasan. Demikian pula dalam teori pelat desain roda perkerasan kaku pada kedua sisinya dipertimbangkan.
3. Tekanan Kontak Ban di Perkerasan
Saat kendaraan bergerak di atas perkerasan, terjadi tekanan antara ban dan perkerasan. Jika ban bertekanan rendah maka tekanan ban akan lebih besar dari tekanan ban. Jika ban bertekanan tinggi, maka tekanan kontak akan lebih kecil dari tekanan ban. Bentuk asli bidang kontak umumnya berbentuk elips. Tetapi untuk memudahkan perhitungan, bentuk lingkaran dianggap.
4. Kecepatan Kendaraan
Jika kendaraan bergerak dengan kecepatan creep maka terjadi juga kerusakan pada perkerasan jalan. Jika kecepatan kendaraan ditingkatkan secara bertahap maka akan menyebabkan ketegangan yang lebih kecil di perkerasan.
5. Pengulangan Beban
Perkerasan yang dibangun digunakan oleh beberapa kendaraan dalam umur desainnya. Beban roda diulang setiap saat karena hal ini terjadi beberapa deformasi pada perkerasan jalan. Deformasi total adalah jumlah dari semua beban roda yang bekerja padanya. Jadi, dalam perancangan perkerasan jalan juga diperhatikan frekuensi beban. Untuk desain perkerasan jalan, gardan tunggal dengan roda ganda yang membawa beban 80 Kn dianggap sebagai gardan standar.
6. Jenis Tanah Dasar
Untuk membangun perkerasan tanah sub grade perlu dilakukan pengujian. Berbagai pengujian seperti CBR, Tri axial dll akan membantu untuk menentukan kualitas tanah dasar. Dari sini kita bisa mengadopsi ketebalan yang dibutuhkan untuk perkerasan jalan. Jika tanah dasar buruk maka perkerasan jalan akan mudah rusak.
7. Pengaruh Suhu pada Desain Perkerasan
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting untuk diperhatikan dalam desain perkerasan jalan. Dalam kasus jalan beraspal, suhu mempengaruhi modulus ketahanan permukaan jalan. Dalam kondisi sangat panas lapisan aspal kehilangan kekakuannya. Pada suhu rendah lapisan aspal menjadi rapuh dan terbentuk retakan. Dalam kasus perkerasan kaku, tekanan suhu dikembangkan. Pengerutan beton juga dimungkinkan karena variasi suhu pada lapisan atas dan bawah perkerasan.
8. Presipitasi
Variasi kelembaban atau curah hujan dari hujan mempengaruhi kedalaman muka airtanah. Fasilitas drainase yang baik harus disediakan untuk kekuatan dan dukungan yang baik. Tabel air tanah harus setidaknya di bawah 1m dari permukaan perkerasan.